Ad Code

ESAI DENGAN JUDUL "PERAN MAHASISWA UNTUK MENJADIKAN ZAKAT SEBAGAI GAYA HIDUP DALAM MASYARAKAT KHUSUSNYA GENERASI MILENIAL SEBAGAI UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN DI KALIMANTAN BARAT"

 

PERAN MAHASISWA UNTUK MENJADIKAN ZAKAT SEBAGAI GAYA HIDUP DALAM MASYARAKAT KHUSUSNYA GENERASI MILENIAL SEBAGAI UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN DI KALIMANTAN BARAT


DIUSULKAN OLEH :

CHATRINE SABENDI PUTRI

A1011171131

 







                                                                                         FAKULTAS HUKUM 

                                                                UNIVERSITAS TANJUNGPURA 

                                                                               PONTIANAK

                                                                                      2019



           Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam. Tidak hanya itu, jumlah penduduk yang banyak juga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya manusia yang berlimpah. Namun, pada kenyataannya tidak semua warga negara Indonesia berada pada kondisi ekonomi yang memadai, masih banyak warga negara yang tidak mampu dan memiliki tingkat ekonomi yang rendah.

Menurut data yang didapat dari Worldometers, Jumlah penduduk Indonesia per Januari 2019 adalah sebanyak 269. 536.482 Jiwa. Adapun jumlah penduduk dengan kategori miskin berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 25,14 juta penduduk Indonesia pada Maret 2019 yang berada dalam kategori penduduk miskin.

Sementara itu, di Kalimantan Barat jumlah penduduk saat ini sebanyak 4,8 juta jiwa dengan jumlah penduduk miskin mencapai 378,41 ribu jiwa. Berdasarkan data tersebut dapat kita ketahui bahwa pada saat ini jumlah penduduk kategori miskin atau tidak mampu di Kalimantan Barat tidaklah kecil, artinya masih terdapat kesenjangan dari segi perekonomian penduduk Provinsi Kalimantan Barat yang tentunya tidaklah dapat diabaikan begitu saja.

Pemerintah memang sudah sepatutnya melakukan dan membuat kebijakan dalam rangka mengentas kemiskinan warga negaranya. Namun, pemerintah saja pada nyatanya hingga kini belum mampu mengatasi masalah kemiskinan di negara Indonesia khususnya Kalimantan Barat, terlebih masalah yang harus ditangani oleh pemerintah tidak hanya terletak pada ekonomi rakyatnya saja melainkan ada banyak aspek-aspek lain yang juga penting untuk diurusi oleh pemerintah seperti masalah pendidikan, infrastruktur, Kesehatan, dan masih banyak lagi.

Menyadari bahwa pemerintah sendiri hingga saat ini masih mengalami kesulitan dan belum berhasil mengatasi permasalahan kemiskinan di masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Barat, tentu kita tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, perlu ada upaya dari kalangan masyarakat itu sendiri untuk membantu pemerintah. Lantas bagaimana masyarakat dapat membantu dirinya sendiri ?. Dalam hal ini tentu saja yang dapat membantu ialah masyarakat dari kalangan ekonomi mampu. Pertanyaan selanjutnya ialah dengan cara apa masyarakat ekonomi mampu tersebut dapat membantu pemerintah mengentas kemiskinan ?. Sejatinya ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam konteks masyarakat berekonomi mampu membantu masyarakat yang ekonominya lemah atau tidak mampu, salah satunya ialah dengan berzakat.

Zakat merupakan suatu kewajiban untuk membagikan sebagian dari harta tertentu oleh umat islam yang mampu dalam segi ekonomi kepada yang kurang mampu. Tidak hanya itu, bagi umat Islam berzakat juga merupakan suatu bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, zakat merupakan ibadah maaliyah ijtima’iyah yang mana memiliki banyak peran penting dan strategis baik dari sisi ajaran islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, potensi zakat untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat cukup besar, apabila potensi tersebut dimaksimalkan maka dapat menjadi salah satu cara untuk dapat membantu perekonomian rakyat. Dengan menyalurkan zakat bagi yang kurang mampu tentu akan membantu mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu tersebut, tidak hanya itu zakat yang diberikan dalam bentuk uang juga dapat menjadi modal awal untuk memulai usaha dan tentunya hal ini dapat berimplikasi pada pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi banyak orang. Ketika banyak lapangan pekerjaan terbuka, masyarakat yang notabenenya ialah pengangguran dan tidak berpenghasilan tentu terbantu untuk dapat menemukan pekerjaan sehingga dengan ini dapat menaikan taraf kehidupan masyarakat secara perlahan. Zakat memainkan peran penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dengan distribusi yang lancar maka berimplikasi pula pada kekayaan yang tidak melingkar di sekitar golongan elit saja.

Selain itu, pemanfaatan potensi zakat jika dimanfaatkan dan dikelola sebaik- baiknya akan dapat membantu mengatasi berbagai masalah sosial, seperti pemeliharaan anak-anak terlantar, yatim piatu, penyelenggaraan pendidikan, dan lain-lain yang mana artinya zakat turut pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak dampak positif dari zakat yang disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu, Oleh karena itu zakat dapat menjadi salah satu cara untuk  mensejahterakan masyarakat dan mengentas kemiskinan.

Namun disisi lain masih ada tantangan lainnya yang harus dihadapi, karena kenyataannya kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat masih kecil, selain itu masih ada sebagian masyarakat khusunya generasi milenial yang bahkan belum mengerti mengenai apa itu zakat. Ketika tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat masih kecil terbukti dari muzakki yang menyetorkan dana zakat di Badan Amil Zakat Nasional hanya sebagian kecil, ditambah ada sebagian masyarakat yang belum mengerti mengenai zakat maka disini kaum muda khusunya para mahasiswa Kalimantan Barat dapat mengambil peran untuk menumbuhkan dan menanamkan kebiasaan berzakat dan menjadikan berzakat sebagai bagian dari gaya hidup dalam masyarakat khususnya bagi generasi milenial yang dalam hal ini ialah masyarakat Kalimantan Barat.

Mahasiswa memiliki potensi besar memberikan pengaruh bagi orang-orang disekitarnya maupun diluar dari lingkungannya sebagai kaum intelektual muda dengan idealisme, kreativitas, inovasi, relasi, serta ruang gerak yang cukup luas sehingga dapat berperan menjadi penggerak dan pendorong bagi masyarakat dan sesama generasi milenial untuk mau berzakat agar zakat dapat menjadi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat yang mana hal ini menjadi salah satu upaya untuk membantu pemerintah  mengentas kemiskinan masyarakat.

Adapun upaya-upaya nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menjadikan zakat sebagai gaya hidup dalam masyarakat sebagai upaya mengentas kemiskinan di Kalimantan Barat yaitu 

              1. Mengadakan sosialisasi mengenai zakat dan pentingnya berzakat.

Mengingat masih ada diantara masyarakat yang masih belum mengerti mengenai zakat maka mahasiswa Kalimantan Barat dapat membentuk sebuah kelompok yang didalamnya terdiri dari mahasiswa-mahasiswi untuk kemudian menjadi inisiator sekaligus fasilitator untuk mengadakan sosialisasi mengenai zakat dan pentingnya  berzakat kepada masyarakat Kalimantan Barat. Dengan begitu masyarakat yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti, dan hal ini selain bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat juga dapat menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk taat berzakat sehingga lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.
Selain itu sosialisasi yang diberikan menyasar setiap lapisan elemen masyarakat baik remaja, dewasa, maupun tua, dengan harapan sosialisasi yang diberikan dapat mengedukasi dan menanamkan kesadaran wajib dan pentingnya berzakat sejak dini kepada masayarakat tidak hanya bagi generasi milenial saja tetapi juga bagi kaum tua.

2. Melakukan Gerakan “Ayo berzakat”

Setelah memberikan edukasi mengenai zakat dan pentingnya berzakat melalui sosialisasi, mahasiswa selanjutnya dapat melakukan gerakan “Ayo Berzakat” yang mana didalamnya berisi kegiatan mahasiswa mengajak masyarakat khususnya generasi milenial mampu untuk membayar zakat melalui lembaga Amil Zakat. Gerakan ini dapat dilakukan dengan mengadakan suatu kegiatan atau event dengan tema “Ayo Berzakat” yang mengikutsertakan masyarakat wajib zakat.

            Selain itu, gerakan ini juga dapat dilakukan dengan mengkampanyekan                           pentingnya berzakat melalui media masa. Seperti yang kita ketahui bahwa media                       masa memiliki ruang yang berpotensi besar untuk penyebaran sebuah informasi, dan                mahasiswa sudah pasti memiliki jaringan luas di media sosial yang dimiliki sehingga                dengan ini mahasiswa dapat mengkampanyekan aksi atau gerakan “Ayo Berzakat”                    melalui media masa yang mana pengaruh dari media sosial itu sendiri cukup besar                    kepada masyarakat khususnya kepada generasi milenial.

            3.  Membentuk Komunitas Zakat

            Upaya-upaya lainnya yang dapat dilakukan mahasiswa Kalimantan Barat untuk                 menjadikan Zakat sebagai gaya hidup generasi milenial ialah dengan membentuk                    komunitas Zakat yang fungsinya sebagai suatu komunitas yang memberikan dan                        menyebarkan informasi mengenai zakat serta sebagai wadah bagi generasi milenial                    untuk menampung aspirasi generasi milenial mengenai zakat dan pengelolaannya,                    serta menjadi tempat yang mudah dijangkau bagi generasi milenial jika hendak                        menanyakan masalah atau kendala terkait membayar zakat.

           4. Selanjutnya, Mahasiswa sebagai agen perubahan dengan suara yang cukup                     didengarkan oleh pemerintah harus lebih gigih lagi dalam menyuarakan agar                             pemerintah memerhatikan dan memberikan fokus pada pengelolaan dana zakat                         sehingga distribusi dana zakat benar-benar ditujukan bagi peningkatan                                     kesejahteraan masyarakat dan memastikan distribusi tersebut efektif dan nyata                         hasilnya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

            Dengan jelasnya distribusi dan hasil distribusi tersebut tentunya akan                                 meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Amil Zakat yang akan                     berimplikasi pula pada meningkatnya minat masyarakat untuk membayar                                       zakat. Selain itu, agar gerakan membayar zakat ini lebih dihargai oleh masyarakat                     maka membayar zakat dimulai dari diri mahasiswa-mahasiswa tersebut sebagai                         contoh dan teladan awal bagi masyarakat dan kaum muda lainnya.

Demikianlah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Kalimantan Barat untuk dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi milenial Kalimantan Barat mengenai zakat dan bagaimana pentingnya berzakat serta menanamkan kesadaran untuk membayar zakat. Dengan adanya aksi-aksi nyata seperti disebutkan bukannya tidak mungkin bagi mahasiswa untuk turut menjadikan zakat sebagai gaya hidup dalam masyarakat khususnya generasi milenial sebagai upaya mengentas kemiskinan di Kalimantan Barat. Tentunya dengan komitmen, usaha yang dilakukan dengan sepenuh hati, dan bertanggung jawab demi tercapainya tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

KETERANGAN : Esai ini pernah diikutsertakan dalam Lomba ZAKAT GOES TO                                                CAMPUS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS                                             TANJUNGPURA 2019 yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi                                             dan Bisnis Universitas Tanjungpura, dan berhasil meraih juara 3.

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu